BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Kamis, 21 Mei 2009

Akuntansi Perminyakan

Sekarang kita singgung dikit mengenai aspek akuntansi perminyakan, perlu buat orang yang non-akuntan kerja di sektor migas atau yang akuntan tapi pingin tahu migas. Paling nggak tahulah kalau denger2 istilah akuntansi tanpa harus menjadi expert.

Karena karakter bisnisnya yang unik, Industri perminyakan mempunyai aturan tersendiri dalam penanganan prosedur akuntansinya. Salah satu karakter industri migas adalah adanya jangka waktu yang lama antara investasi awal yang dikeluarkan dengan manfaat yang akan diperoleh.

Ada dua metoda akuntansi yang dikenal dalam industri migas dan diakui oleh Securities and Exchange Commission (SEC) dan Financial Accounting Standard Board (FASB), yaitu: Full Cost (FC) dan Successful Efforts (SE). Sebelum membahas perbedaan antara kedua metoda tersebut, terlebih dahulu akan dijelaskan komponen komponen biaya utama yang umum terjadi pada perusahaan yang bergerak dalam bidang hulu migas.

Lease Acquisition Costs
Biaya biaya yang berhubungan dengan usaha untuk memperoleh blok, wilayah kerja atau konsesi.

Exploration Cost
Biaya biaya yang berhubungan dengan aktivitas eksplorasi, seperti: seismic, exploration drilling, etc.

Development Cost
Biaya biaya yang berhubungan dengan pengembangan lapangan yang terbukti mengandung cadangan yang komersial, biaya biaya ini termasuk: development wells, wells completion, production facilities, etc.

Operating Cost
Biaya yang berhubungan dengan aktivitas pengangkatan migas mulai dari sumur, sampai ke pemukaan termasuk aktivitas proses pemisahan minyak dan transportasinya, biaya operasi ini akan langsung dibebankan pada tahun berjalan.

Sekarang kita masuk ke metoda akuntansinya, pertama:

Metoda Successful Effort (S.E)

Sebelum tahun 1950 hampir semua perusahaan minyak menggunakan metoda akuntansi Successful Effort (SE), inti dari metoda S.E ini adalah bahwa semua pengeluaran biaya (expenditure) yang tidak memberi manfaat ekonomis dimasa yang akan datang harus dibebankan pada periode terjadinya biaya tersebut, hal ini sesuai dengan teori dasar Akuntansi. Dengan demikian, metoda SE akan membebankan biaya pemboran eksplorasi apabila sumur tersebut (dry hole) pada periode tersebut, namun apabila pemboran tersebut sukses, maka biaya yang telah terjadi dapat dikapitalisasi (dibebankan sejalan dengan waktu manfaat dari aset tersebut). Para pendukung metode ini menganggap bahwa hanya pengeluaran (expenditure) yang berhubungan dengan penemuan prospek migas yang dapat dikapitalisasi.

Metoda Full Costing (F.C)

Metoda FC dikembangkan sekitar tahu 1950-an, inti dari metoda FC adalah bahwa dalam kegiatan migas, kegiatan eksplorasi adalah suatu kegiatan yang sangat vital bagi perusahaan. Tanpa eksplorasi, cadangan minyak tidak akan pernah ditemukan. Mengingat resiko pada tahap eksplorasi ini sangat besar, maka adanya pemboran yang menghasilkan sumur (dry hole) adalah suatu yang tidak terelakan, sehingga metoda ini menganggap bahwa semua biaya eksplorasi baik berhasil maupun dry hole harus dikapitalisasi.

Buat yang mau detail, ini referensi yang bagus:

• Johnson, D, Oil Company: Financial Analysis in Non Technical Language, Penwell, 1992
• Gallun, Wright, International Petroleum Accounting, Penwell, 2005
• Haryono, Akuntansi Perminyakan, Penebit Universitas Trisakti, 1998

(http://ekonomi-migas.blogspot.com/2006/11/akuntansi-perminyakan.html)

0 komentar: